DEVINISI
ISLAM
Syariat
islam merupakan ajaran islam yang mengajarkan amalan manusia yang sebagai
makhluk ciptaan Allah maupun hamba Allah S.W.T. islam juga berarti mentauhidkan
Allah, patuh dan tunduk kepadaNya serta mematuhi semua ajaran yang dibawa oleh Nabi
Muhammad S.A.W dan Islam mencakup antara Aqidah-Syariat-Akhlak.
Prinsip-prinsip
Asas Islam antara lain:
Manusia
diciptakan untuk beribadah kepada Allah
Manusia
adalah khalifah Allah
Menjadikan
islam sebagai cara hidup:
-)
Patuh kepada Allah
-)
Hubungan baik kepada sesama manusia
-)
Bersikap sederhana
-)
Menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran
-)
Bersyukur dan Tawakal
A. KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
Apabila meneliti sumber kepustakaan Islam yang
ditulis oleh para cendekiawan atau para ulama, kita akan mengetahui bahwa
ajaran-ajaran Islam memiliki karakteristik yang khas, yang berbeda dari
ajaran-ajaran agama lainnya.
Ali
Anwar Yusuf menyebutkan bahwa karakteristik ajaran Islam tersebut adalah
sebagai berikut.
1.
Komprehensif
Walaupun umat Islam itu
berbeda-beda bangsa dan berlainan suku, dalam menghadapi asas – asas yang umum,
umat islam bersatu padu untuk mengamalkan asas – asas tersebut.
2.
Moderat
Islam memenuhi jalan
tengah jalan yang imbang, tidak berat kekanan untuk mementingkan kejiwaan
(rohani) dan tidak berat kekiri untuk mementimgkan kebendaan (jasmani). Inilah
yang disitilahkan dengan teori wasathiyah,
menyelaraskan antara kenyataan dan fakta dengan ideal dan cita – cita. Hal ini
tergambar di banyak tempat dalam al-qur’an diantaranya:
y7Ï9ºxx.ur
öNä3»oYù=yèy_ Zp¨Bé& $VÜyur (#qçRqà6tGÏj9 uä!#ypkà n?tã
Ĩ$¨Y9$#
tbqä3tur ãAqߧ9$# öNä3øn=tæ #YÎgx©
3 $tBur
$oYù=yèy_ s's#ö7É)ø9$# ÓÉL©9$# |MZä.
!$pkön=tæ wÎ) zNn=÷èuZÏ9 `tB ßìÎ6®Kt
tAqߧ9$# `£JÏB
Ü=Î=s)Zt 4n?tã Ïmøt7É)tã 4 bÎ)ur
ôMtR%x. ¸ouÎ7s3s9
wÎ) n?tã
tûïÏ%©!$# yyd
ª!$# 3 $tBur
tb%x.
ª!$# yìÅÒãÏ9 öNä3oY»yJÎ) 4 cÎ) ©!$# Ĩ$¨Y9$$Î/ Ô$râäts9 ÒOÏm§ ÇÊÍÌÈ
Artinya: Dan demikian
(pula) kami Telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan[95]
agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad)
menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan kami tidak menetapkan kiblat yang
menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar kami mengetahui (supaya nyata) siapa
yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat)
itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang Telah diberi petunjuk oleh
Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
3.
Dinamis
Ajaran
Islam mempunyai kemampuan bergerak dan berkembang, mempunyai daya hidup, dapat
membentuk diri sesuai dengan perkembangan da kemajuan ajaran Islam terpencar
dari sumber yang luar dan dalam, yaitu islam yang memberikan sejumlah hukum
positif yang dapat dipergunakan untuk segenap masa dan tempat.
4. Universal
Ajaran
Islam tidak ditujukan kepada suatu kelompok atau bangsa tertentu, melainkan
sebagai rahmatan lil ‘alamin,sesuai
dengan misi yang diemban oleh Rasululloh SAW. Ajaran Islam diturunkan untuk
dijadikan pedoman hidup seluruh manusia untuk meraih kebahagiaan di dunia dan
di akhirat. Dengan demikian, hukum islam bersifat universal, untuk seluruh umat
manusia di muka bumi dan dapat diberlakukan di setia bangsa dan Negara.
Firman-Nya:
!$tBur y7»oYù=yör& wÎ) Zp©ù!$2
Ĩ$¨Y=Ïj9 #Zϱo0
#\ÉtRur £`Å3»s9ur usYò2r&
Ĩ$¨Z9$#
w
cqßJn=ôèt
ÇËÑÈ
Artinya: Dan kami tidak
mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada
Mengetahui.
5.
Elastik atau Fleksibel
Ajaran Islam berisi
disiplin-disiplin yang dibebankan kepada
setiap individu. Disiplin-disiplin tersebut wajib ditunaikan dan berdosa bagi
yang melanggarnya. Meskipun jalurnya sudah jelas membentang, namundalam keadaan
tertentu terdapat kelonggaran (rukhshah). Kelonggaran-kelonggaran tersebut
menunjukan bahwa ajaran islam itu bersifat elastis, luwes, dan manusiawi.
Demikian pula, adanya Qiyas, Ijtihad, Istihsan, dan Mashlahih Mursalah,
merupakan salah satu jalan keluar dari kesempitan.
6.
Tidak Memberatkan
Manusia adalah makhluk dha’if
(lemah), mempunyai kemampuan yang serba terbatas. Oleh sebab itu, syariat Islam tidak membebani
seseorang sampai melampaui kadar kemampuannya. Sesuai dengan misi islam sebagai
rahmat bagi manusia, maka islam datang untuk membebaskan manusia dari segala
sesuatu yang memberatkanya. Firma-Nya :
w
ß#Ïk=s3ã ª!$# $²¡øÿtR wÎ) $ygyèóãr 4 $ygs9
$tB ôMt6|¡x.
$pkön=tãur
$tB ôMt6|¡tFø.$# 3 $oY/u w
!$tRõÏ{#xsè? bÎ) !$uZÅ¡®S ÷rr& $tRù'sÜ÷zr&
4 $oY/u wur ö@ÏJóss?
!$uZøn=tã #\ô¹Î) $yJx.
¼çmtFù=yJym
n?tã
úïÏ%©!$# `ÏB $uZÎ=ö6s% 4 $uZ/u wur $oYù=ÏdJysè? $tB w
sps%$sÛ $oYs9
¾ÏmÎ/
( ß#ôã$#ur
$¨Ytã
öÏÿøî$#ur $oYs9
!$uZôJymö$#ur
4 |MRr&
$uZ9s9öqtB $tRöÝÁR$$sù n?tã
ÏQöqs)ø9$# úïÍÏÿ»x6ø9$#
ÇËÑÏÈ
Artinya:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah
Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah
Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami
apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum
yang kafir." (Al-Baqarah:286)
7.
Graduasi (Berangsur-angsur)
Allah sebagai pembuat hukum adalah
Maha Bijaksana. Hukum atau ajaran-ajaran yang diberikan kepada manusia secara
psikologi sesuai dengan fitrahnya sendiri. Sangat sulit dilaksanakan bila hukum
itu datang sekaligus. Oleh karena itu, Allah memberikannya secara bertahap atau
berangsur-angsur, tidak sekaligus secara radikal dan revolusioner. Seperti
dalam perintah untuk meninggalkan minuman keras, berjudi, dan yang lainnya.
8.
Sesuai dengan Fitrah Manusia
Kata fitrah secara umum berarti
“ciptaan, suci, seiman, seimbang”. Dalam konteks ini fitrah berarti watak hakiki
dan asli yang dimiliki oleh setiap insan atau sifat alami manusia. Dengan
demikian, ajaran islam yang sesuia dengan fitrah manusia memberi keterangan
yang pasti tentang kepercayaan asli dan hakiki yang ada dalam diri manusia.
Artinya, kondisi awal ciptaan manusia memiliki potensi selalu mengetahui dan
cenderung kepada kebenaran, yang dalam al-qur’an disebut dengan hanif. Penjelasan
al-qur’an tentang fitrah dalam arti hanif ini adalah :
óOÏ%r'sù
y7ygô_ur
ÈûïÏe$#Ï9 $ZÿÏZym
4 |NtôÜÏù
«!$# ÓÉL©9$# tsÜsù }¨$¨Z9$#
$pkön=tæ 4 w
@Ïö7s? È,ù=yÜÏ9
«!$# 4 Ï9ºs ÚúïÏe$!$# ÞOÍhs)ø9$#
ÆÅ3»s9ur usYò2r&
Ĩ$¨Z9$#
w
tbqßJn=ôèt
ÇÌÉÈ
Artinya
: Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada
peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui. (Ar-Ruum:30)
9.
Argumentatif Filosofis
Ajaran Islam merupakan ajaran yang
argumentatif, yang berarti bahwa tidak cukuip dalam menetapkan
persoalan-persoalan dengan mengandalkan doktrin lugas dan instruksi keras.
Demikian pula, tidak cukup sekedar berdialog dengan hati dan perasaan serta
mengandalkannya untuk menjadi dasar pedoman. Akan tetapi, harus dapat mengikuti
dan menguasai segala persoalan dengan disertai alasan yang kuat dan argumentasi
yang akurat. Artinya, ajaran islam tidak mengharuskan umatnya secara buta.
(3
ö@è% (#qè?$yd
öNà6uZ»ydöç/ bÎ) óOçGZà2 úüÏ%Ï»|¹ ÇÊÊÊÈ
Artinya:
Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah:
"Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar".
(Al-Baqarah:111)
B.
SUBSTANSI ISLAM
Substansi dari agama islam terdapat dalam Al Qur’an
dan As Sunnah. Rosulullah saw. bersabda yang artinya : …Islam adalah bahwa
engkau mengakui tiada Illah yang sebenarnya kecuali Alloh SWT. dan Nabi
Muhammad, saw.adalah utusan Allah SWT, engkau menegakan shola, engkau
menunaikan zakat, engkau berpuasa di bulan ramadhan, dan engkau beribadah haji
ke baitullah jika mampu. (HR Muslim)
Rosulullah SAW Bersabda yang artinya: “islam
adalah engkau yang mengabdi kepada Allah saja tidak mensekutunya dengan suatu
yang lain dalam pengabdian, engkau menegakan sholat, engkau menunaikan zakat
wajib, dan engkau berpusa di bulan ramadhan. (HR muslim)
Islam tidak hanya terdiri dari beberapa perkara seperti
yang di sebutkan dalam hadist diatas, karena islam itu sngat keras, mencakup
berbagai segi kehidupan. Yang disebut dua perkara dalam hadist diatas adalah
landasan dari suatu bangunan yang disebut islam. Kita dikatakan mengabdi kepada
Allah jika, pertama, kita mengakui dan menetapkan Allah sebagai Rabb
berkaitan dengan kedudukan dan perbuatanya seperti, penguasa alam semesta,
pengatur, pemelihara, penentu halal dan haram, yang mengabulkan do’a dan
lain-lain yang semuanya itu bagi Allah, mengakui dan menetapkan Allah sebagai
Illah yang haq yang berkaitan dengan semua perbuatan kita seperti, berdo’a,
cinta, takut, minta tolong, minta perlindungan, niat dalam seluruh amal, dan
lain-lain yang semua itu hanya ditujukan hanya kepada Allah. Kedua, kita
membenarkan seluruh yang berasal dari Allah, contohnya yaitu yang berupa wahyu
(Al Qur’an, Injil, Taurot, Zabur, Suhuf-Suhuf, dan lain-lain). Dan menolak
salah satu kitab yang disebutkan diatas atau bahkan satu ayat saja maka akan
merusak pengabdian kita kepada Allah. Ketiga, kita menaati Allah. Ini
berjenjang mulai dari yang paling ringan dan sepele sampai yang menyeluruh
yakni semua yang dilakukan Rosulullah Saw.
0 komentar:
Posting Komentar